Oleh : Agus H. Maftuh Ahmad
Perkembangan teknologi begitu cepat dari masa ke masa, banyak mengubah hal dalam sisi kehidupan. Dapat kita lihat dengan ketergantungan manusia dengan teknologi. Bagaimana tidak? cukup dengan sentuhan tangan pada layar gadget (handphone), semua kebutuhan akan terlayani. Ini bukti bahwa manusia sedang di bawah pengaruh oleh teknologi, tidak bisa dipungkiri dan terlepaskan.
Manusia sekarang hidup dalam masa transisi dari dunia manual ke dunia digital, serba digitalisasi. Dewasa ini, upaya pengembangan teknologi digital pada era ini adalah teknologi kecerdasan buatan (artificial intelegence), big data, robotic, internet of thing dan lainnya yang dikenal sebagai fenomena disruptive innovation. Sehingga dapat memungkinkan computer atau mesin bisa mengerjakan sesuatu tanpa diperintah manusia. Semacam hal ini dikategorikan bagian dari industri 4.0.
Pada era industri 4.0 menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi masyarakat, tak terkecuali santri. Santri harus dapat menjawab tantangan zaman dan bersaing di semua lini, harus bisa berinovasi dan berkreasi. Sehingga mampu beradaptasi dengan dunia yang semakin kompleks. Pengetahuan dan keterampilan sangat dibutuhkan oleh santri. Melek dalam teknologi, mengetahui dan memahami dinamika, pengaruh teknologi yang beredar di tengah-tengah masyarakat, yakni dengan meperkuat progam-progam literasi digital, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual.
Dalam menghadapi Era Industri 4.0, peran lembaga pendidikan khususnya pondok pesantren sangat dinantikan. Dengan karakteristik yang dimiliki oleh santri, seperti halnya ketekunan, kedisiplinan, moderat, jiwa sosial yang tinggi, kejujuran, dan yang paling penting adalah kecintaan terhadap ilmu agama, yang sangat erat dan melekat pada karakteristik santri. Karakteristik seperti itulah yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan Era Indutri 4.0. Menjadi santri merupakan kebanggaan tersendiri.
Di samping dengan memperkuat karakter santri, menghadapi tantangan era tersebut di perlukan 4C yakni communication, collaboration, critical thinking and problem solving, dan creativity and innovation.
Pertama communication, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam peradaban manusia. Sehingga merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam hidup ini, banyak problem bermunculan berawal dari miscommunication. Seorang santri tidak akan terlihat cerdas jika tidak bisa menyampaikan gagasannya dengan baik, apalagi jika dalam berdakwah, seseorang santri dituntut memiliki retorika komunikasi yang handal, maka keterampilan komunikasi sangatlah penting.
Kedua collaboration, kemampuan santri dalam berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab, menempatkan empati pada tempatnya, menghormati perspektif berbeda sangat dibutuhkan pada era ini. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Hujurat ayat 13, bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang Allah ciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.
Ketiga critical thinking and problem solving, santri harus mampu memahami sebuah masalah yang rumit, mengoneksasikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Berpikir kritis dan pemechan masalah sudah makanan sehari-hari bagi santri, dengan adanya sarana bathsulmasail menjadikan berpikir kritis dalam setiap pemecahan masalah terlebih masalah menghukumi persoalan-persoalan terbaru dengan kacamata fiqih dan disiplin ilmu lainnya.
Keempat creativity and innovation, santri harus mampu mengemban, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru, bersikap terbuka dan respon positif terhadap perspektif baru. Kreativitas yang bisa mengahasilkan penemuan-penemuan baru dan biasanya bernilai disebut sebagai inovasi.
Oleh karenanya, santri haruslah melek teknologi. Jangan sampai ketinggalan dengan hanya menjadi obyek atau konsumen teknologi. Saatnya santri mengambil peran dalam kemajuan teknologi, sehingga mampu bersaing dengan mengantisipasi perubahan yang cepat di Era Revolusi Industri 4.0 ini.